
Apakah Anda pernah merasakan keinginan tak tertahankan untuk menggerakkan kaki saat sedang beristirahat, terutama di malam hari? Mungkin itu bukan sekadar kebiasaan atau rasa gelisah biasa. Kondisi ini dikenal dengan nama Restless Legs Syndrome (RLS), atau sindrom kaki gelisah.
PAFI KAB. BANGKA BELITUNG, sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, ingin mengedukasi masyarakat mengenai kondisi ini karena masih banyak yang belum menyadari gejala maupun dampaknya terhadap kualitas hidup.
Apa Itu Restless Legs Syndrome?
Restless Legs Syndrome adalah gangguan neurologis yang menyebabkan sensasi tidak nyaman di kaki, biasanya disertai dorongan kuat untuk menggerakkannya. Gejala ini seringkali muncul saat Anda sedang beristirahat atau menjelang tidur. Ketika kaki digerakkan, rasa tidak nyaman itu akan sedikit berkurang, tetapi sering kali kembali begitu kaki diam.
PAFI KAB. BANGKA BELITUNG menekankan bahwa walaupun tidak berbahaya secara langsung, RLS bisa sangat mengganggu kualitas tidur dan berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental dalam jangka panjang.
Gejala Umum Restless Legs Syndrome
Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan oleh penderita RLS meliputi:
-
Sensasi geli, seperti ditarik, berdenyut, atau merangkak di kaki
-
Gejala memburuk saat beristirahat atau dalam posisi duduk/tidur
-
Keinginan kuat untuk terus menggerakkan kaki agar merasa nyaman
-
Gejala lebih parah di malam hari
-
Sulit tidur atau sering terbangun akibat sensasi di kaki
Gejala ini bisa berlangsung dalam hitungan menit hingga beberapa jam dan umumnya mengganggu pola tidur penderitanya.
Apa Penyebab RLS?
Hingga kini, penyebab pasti dari RLS belum sepenuhnya diketahui. Namun, menurut PAFI KAB. BANGKA BELITUNG, ada beberapa faktor yang diduga berperan, antara lain:
-
Keturunan: RLS dapat menurun dalam keluarga.
-
Kekurangan zat besi: Defisiensi zat besi dalam otak dapat memengaruhi fungsi dopamin, yang berperan penting dalam mengontrol gerakan tubuh.
-
Penyakit kronis: Seperti gagal ginjal, diabetes, dan neuropati.
-
Kehamilan: Beberapa wanita mengalami RLS sementara selama kehamilan, terutama pada trimester terakhir.
-
Penggunaan obat tertentu: Obat antihistamin, antidepresan, dan antipsikotik dapat memperparah gejala.
Dampaknya terhadap Kesehatan
PAFI KAB. BANGKA BELITUNG mengingatkan bahwa RLS bukan hanya soal ketidaknyamanan fisik, tetapi juga berdampak serius pada kualitas hidup. Kurang tidur akibat RLS bisa menyebabkan kelelahan kronis, stres, gangguan suasana hati, dan bahkan menurunkan produktivitas kerja. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan yang lebih besar.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu mengelola RLS:
-
Perubahan Gaya Hidup
-
Hindari konsumsi kafein, alkohol, dan nikotin.
-
Atur pola tidur yang teratur.
-
Lakukan olahraga ringan secara rutin.
-
-
Perbaikan Pola Makan
-
Pastikan tubuh mendapatkan asupan zat besi, magnesium, dan folat yang cukup.
-
Konsultasikan dengan ahli gizi atau apoteker mengenai suplemen jika diperlukan.
-
-
Terapi Panas dan Dingin
-
Mengompres kaki dengan air hangat atau dingin dapat membantu meredakan sensasi tidak nyaman.
-
-
Konsultasi Medis
-
Jika gejala sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter atau apoteker yang tergabung dalam PAFI KAB. BANGKA BELITUNG untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
-
-
Obat-obatan
-
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengatur kadar dopamin di otak atau mengurangi sensasi tidak nyaman.
-
Restless Legs Syndrome memang tidak mematikan, tetapi bisa sangat mengganggu. Dengan memahami gejalanya sejak dini, Anda bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. PAFI KAB. BANGKA BELITUNG melalui edukasi dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, terus berupaya memberikan informasi kesehatan yang bermanfaat agar masyarakat lebih peduli terhadap kondisi tubuh mereka sendiri.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau apoteker terdekat. Ingat, mengenali masalah sejak dini adalah langkah awal menuju hidup yang lebih sehat.