
Dataran Tinggi Dieng, yang terletak di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah, menyuguhkan pesona alam yang memikat hati para petualang. Dengan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas permukaan laut, kawasan ini dikenal sebagai “Negeri Awan” karena sering diselimuti kabut tipis yang menambah keajaiban suasana.
Keindahan Alam yang Menakjubkan
Salah satu daya tarik utama Dieng adalah Telaga Warna, danau yang terkenal dengan warna airnya yang berubah-ubah, mulai dari hijau, biru, hingga ungu. Fenomena ini disebabkan oleh kandungan belerang yang tinggi dan pencahayaan matahari yang berbeda-beda sepanjang hari. Untuk menikmati pemandangan ini, pengunjung dapat berjalan kaki menyusuri jalur setapak yang telah disediakan, sambil menikmati udara segar pegunungan.
Selain Telaga Warna, Dieng juga menawarkan pengalaman mendaki yang tak kalah menarik di Bukit Sikunir. Dikenal sebagai spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbit, pendakian menuju puncak Bukit Sikunir memerlukan waktu sekitar 30 menit dari basecamp. Sesampainya di puncak, pengunjung akan disuguhkan pemandangan matahari terbit yang memukau, dengan latar belakang pegunungan yang menjulang tinggi.
Wisata Budaya dan Sejarah
Tak hanya alam, Dieng juga kaya akan situs sejarah dan budaya. Kompleks Candi Arjuna, yang terdiri dari lima candi Hindu yang dibangun pada abad ke-7 hingga ke-8, menjadi saksi bisu kejayaan peradaban masa lalu. Candi-candi ini terletak di tengah hamparan sawah dan dikelilingi oleh pegunungan, menciptakan pemandangan yang memukau.
Setiap tahun, Dieng juga menggelar Dieng Culture Festival (DCF), sebuah acara budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan seni, seperti wayang kulit, musik tradisional, dan pemotongan rambut gimbal anak-anak. Rambut gimbal sendiri merupakan fenomena unik di Dieng, di mana beberapa anak dilahirkan dengan rambut keriting alami yang tidak pernah dipotong sejak lahir. Pemotongan rambut gimbal ini diyakini sebagai bagian dari tradisi dan upacara adat yang telah berlangsung turun-temurun.
Kuliner Khas Dieng
Setelah puas menjelajahi keindahan alam dan budaya, jangan lewatkan untuk mencicipi kuliner khas Dieng. Mie Ongklok, misalnya, merupakan hidangan mie khas Wonosobo yang disajikan dengan kuah kental berwarna cokelat dan potongan daging sapi. Selain itu, Carica, buah mirip pepaya yang hanya tumbuh di Dieng, sering diolah menjadi manisan atau selai dan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.
Untuk minuman hangat, Teh Talua menjadi pilihan yang tepat. Teh ini terbuat dari campuran teh, kuning telur, dan gula, memberikan sensasi hangat dan energi tambahan, cocok dinikmati di pagi atau sore hari yang dingin.
Tips Berkunjung ke Dieng
-
Waktu Terbaik: Musim kemarau antara Juni hingga Agustus adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Dieng, karena cuaca lebih cerah dan memungkinkan untuk menyaksikan fenomena alam seperti embun es atau “bun upas”.
-
Transportasi: Dieng dapat dijangkau melalui perjalanan darat dari Wonosobo atau Banjarnegara. Tersedia juga layanan jeep wisata yang dapat mengantar ke berbagai destinasi wisata di sekitar Dieng.
-
Akomodasi: Tersedia berbagai pilihan penginapan, mulai dari homestay hingga hotel berbintang. Namun, saat musim liburan atau saat DCF berlangsung, disarankan untuk memesan penginapan jauh-jauh hari karena keterbatasan tempat.
-
Perlengkapan: Karena suhu di Dieng dapat sangat dingin, terutama pada malam hari, pastikan membawa pakaian hangat, jaket tebal, dan alas kaki yang nyaman untuk trekking.
Dataran Tinggi Dieng menawarkan pengalaman wisata yang lengkap, mulai dari keindahan alam yang memukau, situs sejarah yang kaya, hingga budaya lokal yang unik. Dengan segala pesonanya, Dieng menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi para pencinta alam, budaya, dan petualangan. Jadi, siapkan ranselmu dan jelajahi keajaiban “Negeri Awan” ini!